Akhir akhir ini aku sering mendengar berbagai duka dari teman teman dan orang orang sekitar yang kusayangi. Ada yang kehilangan keluarga, ada yang kehilangan benda kesayangan, ada yang ditinggal teman lama karena menemukan tenan baru, ada yang berusaha melawan sakit demi orang orang yang disayang, ada yang bekerja keras demi menghidupi keluarga, ada yang mengorbankan segalanya demi mereka, orang orang penting dihidup mereka masing masing. Hm. Sedih. Semakin dewasa , aku semakin mengerti, semakin paham bahwa dunia semakin kesini akan semakin keras. Semakin kau berusaha mengejarnya, maka kau akan semakin lelah, kau akan semakin tersakiti , kau akan semakin banyak kehilangan. Semakin kau bergantung padanya, semakin kau bergantung pada makhluk maka kau akan semakin kecewa. Iya benar. Realita masyarakat yang terjadi,hal buruk yang ku alami, segala hal yang terjadi tidak luput karena aku sendiri menomor 2 kan tuhanku. Menomor 1 kan urusan dunia,hingga Allah cemburu. Untukmu yang juga merasakan lelah sepertiku, sadarkah kau bahwa sebenarnya allah sedang ingin bercakap cakap denganmu , oleh karena nya allah hadirkan hal hal buruk itu dalam hidupmu. Allah sayang padamu.
Untukmu yang tengah gelisah menapaki jalan kehidupan, yang tengah merasa sendiri karena semakin kerasnya dunia kepadamu. Tenanglah, Tuhanmu dekat. Dia hadir disetiap sepertiga malam dan turun di langit dunia untuk menemuimu, yang tengah bersujud mengeluh kepadanya. Sangat Romantis. Dia mendengar keluh kesah hambanya, satu persatu dan kemudian tanpa kau ketahui ditengah tengah sujudmu, Tuhanmu menyentuh kepalamu dan mengatakan "Tenanglah hambaku, Aku disini tak akan meninggalkanmu" . Bisa kau bayangkan, Tuhanmu tak pernah meninggalkanmu, Dia menyayangimu lebih dari seorang ibu menyayangi anaknya. Allah sayang padamu. Lalu, mengapa? Mengapa kau masih bersedih? Mengapa masih merasa sendiri? Segala yang kau miliki sekarang bukan milikmu, jadi jika kau kehilangan sudah semestinya begitu. Dirimu pun bukanlah milikmu. Dirimu sepenuhnya milik Allah, jika Dia memintamu pulang, maka kau akan pulang. Iya kan?
Untukmu yang tengah lelah berjalan menapaki jalan kehidupan, mari perbaiki niat dan tujuan untuk apa sebenarnya kau hidup didunia. Untuk apa kau berjalan menapaki dunia ini? Untuk siapa? Mari perbaiki, agar tidak mudah kecewa, agar tidak mudah sakit hati, agar hatimu terus melunak. Sejatinya, kita diciptakan didunia untuk beribadah. Maka, kembalikan tujuanmu hidupmu untuk beribadah. Jangan sampai menyakiti siapa siapa, jangan bergantung pada siapa siapa. Agar kau bahagia. Kembalikan keyakinanmu pada tuhanmu, sehingga setiap sedih atau lelah hadir mendampingimu, dengan mengingat tuhanmu saja kau akan tenang. Hati mu menjadi berlapang lapang, dan kau akan bahagia seketika. Dengan sekedar Alhamdulillah, semuanya menjadi baik baik saja, hatimu, pikirmu, kondisimu, semua akan membaik seperti layaknya magic .
Untukmu, mari berjalan berjajar bersamaku agar kau tidak sendiri, agar kau tidak kelelahan, mari memperbaiki niat bersamaku. Aku menunggumu. Kelak, kita akan saling membela pada hari pengadilan. Semoga. Amiiin.
Menulis untuk diri sendiri, menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
Ditulis disebuah kamar, ditengah tengah senja, karena hati sedang gelisah memaknai setiap momen yang sedang terjadi. Mencari hikmah pada setiap hal yang terjadi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Surabaya, November 24th
6.10 P.M
Untukmu yang tengah gelisah menapaki jalan kehidupan, yang tengah merasa sendiri karena semakin kerasnya dunia kepadamu. Tenanglah, Tuhanmu dekat. Dia hadir disetiap sepertiga malam dan turun di langit dunia untuk menemuimu, yang tengah bersujud mengeluh kepadanya. Sangat Romantis. Dia mendengar keluh kesah hambanya, satu persatu dan kemudian tanpa kau ketahui ditengah tengah sujudmu, Tuhanmu menyentuh kepalamu dan mengatakan "Tenanglah hambaku, Aku disini tak akan meninggalkanmu" . Bisa kau bayangkan, Tuhanmu tak pernah meninggalkanmu, Dia menyayangimu lebih dari seorang ibu menyayangi anaknya. Allah sayang padamu. Lalu, mengapa? Mengapa kau masih bersedih? Mengapa masih merasa sendiri? Segala yang kau miliki sekarang bukan milikmu, jadi jika kau kehilangan sudah semestinya begitu. Dirimu pun bukanlah milikmu. Dirimu sepenuhnya milik Allah, jika Dia memintamu pulang, maka kau akan pulang. Iya kan?
Untukmu yang tengah lelah berjalan menapaki jalan kehidupan, mari perbaiki niat dan tujuan untuk apa sebenarnya kau hidup didunia. Untuk apa kau berjalan menapaki dunia ini? Untuk siapa? Mari perbaiki, agar tidak mudah kecewa, agar tidak mudah sakit hati, agar hatimu terus melunak. Sejatinya, kita diciptakan didunia untuk beribadah. Maka, kembalikan tujuanmu hidupmu untuk beribadah. Jangan sampai menyakiti siapa siapa, jangan bergantung pada siapa siapa. Agar kau bahagia. Kembalikan keyakinanmu pada tuhanmu, sehingga setiap sedih atau lelah hadir mendampingimu, dengan mengingat tuhanmu saja kau akan tenang. Hati mu menjadi berlapang lapang, dan kau akan bahagia seketika. Dengan sekedar Alhamdulillah, semuanya menjadi baik baik saja, hatimu, pikirmu, kondisimu, semua akan membaik seperti layaknya magic .
Untukmu, mari berjalan berjajar bersamaku agar kau tidak sendiri, agar kau tidak kelelahan, mari memperbaiki niat bersamaku. Aku menunggumu. Kelak, kita akan saling membela pada hari pengadilan. Semoga. Amiiin.
Menulis untuk diri sendiri, menulis untuk mengingatkan diri sendiri.
Ditulis disebuah kamar, ditengah tengah senja, karena hati sedang gelisah memaknai setiap momen yang sedang terjadi. Mencari hikmah pada setiap hal yang terjadi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
Surabaya, November 24th
6.10 P.M