Sebut
sajalah mereka yang membersamaimu saat ini adalah orang orang yang begitu
penting dalam prosesmu menuju tujuanmu. Mereka yang membersamaimu tentu orang
orang yang sudah ditakdirkan Allah untuk menemani,membersamai dan berjalan
sejajar denganmu. Allah atur pertemuan mu dengan mereka sedemikian rupa,hingga
pada akhirnya kamu dan mereka bisa bertemu dan menjalin hubungan yang baik.
Bukankah disaat kita jauh dari keluarga,mereka adalah bagian dari keluargamu?
Mengapa Keluarga? Karena definisi keluarga sendiri adalah dimana kamu bisa
merasakan sebuah rumah walaupun kau tak sedang dirumah. Tujuanmu kembali dan
berkeluh kesah setelah rabbmu. Mereka yang nantinya menjadi tempatmu berbagi
suka maupun duka akibat perjalanan panjang hidup yang melelahkan. Mereka juga
yang akan selalu ada disisimu,membersamai mu dengan berbagai macam
kekurangannya untuk melengkapimu. Lalu sanggupkah kamu berlaku tidak adil
terhadap mereka? Sanggupkah? Kebenaran dibagian mana yang pada akhirnya
membenarkan setiap orang untuk berlaku tidak adil terhadap saudaranya,apalagi
membuat salah satunya saling mendzalimi? Tidak ada yang benar,saudariku.
Ketidak adilan hanya akan membuatmu dirimu sakit,merasakan luka yang teramat
dalam hingga membuatmu merasa sendiri. Politik kebaikan yang kamu lakukan
ini,tidak akan menjadi episode akhir dari cerita nya saudariku,percayalah.
Tidak ada
kebaikan yang benar benar bisa dirancang dan dipura purakan. Tidak ada
ketulusan yang benar benar bisa kau buat buat,karena semuanya itu bukan buatan
manusia,saudariku. Itu bagian dari tangan Allah ,yang melimpahkan rahmat kepada
setiap hambanya sehingga dadanya berdesir damai dan menumbuhkan kebaikan serta
ketulusan. Jangan kau politiki,Keluargamu saudariku. Mereka semua yang sedang
membersamaimu sekarang adalah keluargamu. Jangan membuat mereka kecewa hingga
harus berlaku tidak adil dengan berbagai cerita yang kau coba reka reka itu.
Tidak semudah itu,itu hanya akan membuat mu sibuk untuk mereka reka alur cerita
selanjutnya,percayalah itu merepotkanmu,saudariku. Tak perlu kau berpura pura
menjadi orang lain,mereka keluargamu akan mengerti semua yang kamu resahka dan
takutkan. Bahkan disaat orang lain tidak bisa mengertimu,mereka akan mengerti
ketika kamu melakukan salah. Pulanglah,kembali dan berbagilah dengan mereka.
Mereka akan mengertimu,lebih dari yang kau tau. Mungkin bisa saja mereka bisa
mengertimu,lebih dari kamu mengerti dirimu sendiri. Belajar untuk berkhusnuzon
ya saudariku. Tidak,aku tidak sedang menggurui siapa siapa ,aku juga masih sama
sama belajar ,sama sepertimu. Alangkah baiknya kita bisa belajar bersama sama
kan?
Mari
berhenti saudariku,janganlah lagi kau pikirkan mengenai strategi strategi
politik yang pada akhirnya akan menyakitimu dan menyakiti keluargamu. Yang pada
akhirnya kau akan curangi mereka dan tidak berlaku adil pada mereka. Bukankah
meringankan beban setiap saudara muslim adalah ganjaran pahala baginya juga?
Kau pasti sudah mengerti,saudariku. Lihat dan datanglah kepadaa mereka,duduk lah
satu meja dengannya dan tanyakan bagaimana kondisi mereka saat ini,apa yang
sudah mereka lakukan untukmu. Tanpa sepengetahuanmu. Percayalah,prasangkamu itu
akan membuatmu sedikit lebih tenang jika kau melihat mereka,mengerti apa yang
mereka mau,bukankah keluarga memang harus saling mengerti ? Iyakan? Politik
tidak pernah baik saudariku percayalah. Orang orang tinggi di Negara ini sudah
banyak yang jadi korban karena politik. Politik menggadaikan kebaikan hati
seseorang,jadi jangan lakukan ini pada keluargamu.
Jadilah
dirimu sendiri,yang sederhana yang tak perlu menjadi orang lain yang ikhlas
untuk setiap kekurangan kita dan kelebihan kita. Jangan takut oleh kekurangan
saudariku,itu adalah hal yang biasa yang diberikan oleh Allah untuk kita.
Dengan kekurangan itu,muncul rahmat
allah untuk saling bisa melengkapi diantara kita,bukan begitu? Akan ada banyak
hal yang mungkin kau tidak mengerti,tapi prasangkamu akan membuatmu mengerti
nantinya. Jangan takut,jangan bersedih hanya berusaha menjadi lebih baik. Doa
keluargamu akan selalu menyertaimu. Mari luruskan niat bersama sama,marilah
berjalan bersama ,mari bersejajar denganku. Barakallahu fiik,saudariku.