Aku terduduk dihadapanmu merintih lirih karena lukaku. Masih terekam jelas bagaimana kau mencoba untuk mengambil hatiku lalu memilih mematahkannya dihadapanku. Kau coba menerobos masuk melalui pikiranku dan kau memaksa keluar setelah kau tinggalkan luka yang begitu sukar untuk ku sembuhkan. Dan bahkan tanganku pun tak mampu meraihmu kembali saat kau memaksa kan untuk tetap berjalan ke depan. Dan Bahkan masih kau sempatkan untuk meraciki duri yang kau persembahkan untuk merajam hati. Mengapa kau lakukan ini kepadaku tuan? Mengapaa kau lakukan ini kepada diriku yang sudah memberikan hatinya kepadamu? Tak pantaskah aku untuk mendapatkan butiran hati yang kau miliki? Mengapa kau memilih merajam hatiku hingga membuatnya menjadi kepingan kepingan yang tak bervolume lagi.
Tuan. Bagaimana mungkin kau tak bisa melihat aku yang tengah berusaha mendaki untuk meraih cintamu. Telah kuberikan hati dan jantung yang ku punya hanya untuk dirimu saja. Tunjukkan kepadaku tuan ,dibagian mana aku tidak pernah berjuang untukmu? Dibagian manakah aku tidak mencoba meraih tanganmu? Dibagian manakah. Tak pernah ada bagian yang menceritakan aku tidak memperjuangkanmu. Dalam kisah ini,akulah sang tokoh utama yang terluka karena mencintaimu. Akulah pemeran utama yang begitu bodoh telah menepikan hatinya hanya untukmu. Lalu,kau mengatakan bahwa kau telah memberikan segalanya untukku?
Tuan,kumohon tunjukkan padaku. Dibagian manakah kau mencoba untuk menggenggam tanganku? Dibagian manakah kau mencoba memperjuangkan aku seperti yang telah kau katakan dengan bibir indahmu itu. Dibagian manakah? Tidak ada satu cerita pun yang menunjukkan kau telah mencoba meraih tanganku. Kau pemeran utama yang telah merusak dan begitu tega membunuh dan merampas hatiku. Kau begitu kejam. Kau tinggalkan hati dan jantung yang telah kuberikan begitu saja. Kau patahkan setiap inci darinya dan kau buang dihadapanku. Kisah ini akan berakhir tragis bagiku. Sangat tragis.
Tuan. Kucoba membuka mataku setelah kejadian itu. Kulepaskan pandanganku kepada sekitarku dan tak pernah kutemukan dirimu lagi disana. Apakah kau sudah benar benar menghilang dari hidupku dan tak akan pernah kembali? Kau tak pernah lagi muncul dalam mimpiku dan tak pernah lagi ada didalam harapanku. Beginikah yang kau mau tuan? Bagian inikah yang memang kau rencanakan untukku? Meninggalkanku yang sedang meratapi kepergian mu karena hati dan jantungnya telah patah berkeping keping karena ulahmu. Kau benar kisah ini akan berakhir tragis bagiku. Karena disetiap bagiannya hanya ada aku yang memperjuangkanmu . Tak pernah ada kamu disana. Hanya ada bagianmu yang memilih pergi dan menyisakan luka berbalut sesak yang tak pernah akan sembuh.
Tuan. Bagaimana mungkin kau tak bisa melihat aku yang tengah berusaha mendaki untuk meraih cintamu. Telah kuberikan hati dan jantung yang ku punya hanya untuk dirimu saja. Tunjukkan kepadaku tuan ,dibagian mana aku tidak pernah berjuang untukmu? Dibagian manakah aku tidak mencoba meraih tanganmu? Dibagian manakah. Tak pernah ada bagian yang menceritakan aku tidak memperjuangkanmu. Dalam kisah ini,akulah sang tokoh utama yang terluka karena mencintaimu. Akulah pemeran utama yang begitu bodoh telah menepikan hatinya hanya untukmu. Lalu,kau mengatakan bahwa kau telah memberikan segalanya untukku?
Tuan,kumohon tunjukkan padaku. Dibagian manakah kau mencoba untuk menggenggam tanganku? Dibagian manakah kau mencoba memperjuangkan aku seperti yang telah kau katakan dengan bibir indahmu itu. Dibagian manakah? Tidak ada satu cerita pun yang menunjukkan kau telah mencoba meraih tanganku. Kau pemeran utama yang telah merusak dan begitu tega membunuh dan merampas hatiku. Kau begitu kejam. Kau tinggalkan hati dan jantung yang telah kuberikan begitu saja. Kau patahkan setiap inci darinya dan kau buang dihadapanku. Kisah ini akan berakhir tragis bagiku. Sangat tragis.
Tuan. Kucoba membuka mataku setelah kejadian itu. Kulepaskan pandanganku kepada sekitarku dan tak pernah kutemukan dirimu lagi disana. Apakah kau sudah benar benar menghilang dari hidupku dan tak akan pernah kembali? Kau tak pernah lagi muncul dalam mimpiku dan tak pernah lagi ada didalam harapanku. Beginikah yang kau mau tuan? Bagian inikah yang memang kau rencanakan untukku? Meninggalkanku yang sedang meratapi kepergian mu karena hati dan jantungnya telah patah berkeping keping karena ulahmu. Kau benar kisah ini akan berakhir tragis bagiku. Karena disetiap bagiannya hanya ada aku yang memperjuangkanmu . Tak pernah ada kamu disana. Hanya ada bagianmu yang memilih pergi dan menyisakan luka berbalut sesak yang tak pernah akan sembuh.