Selasa, 18 Juli 2017

Kau Penyebab Perpindahan Bernama Harapan

                Ada batas dimana aku tak pernah bisa memahami setiap detak jantung yang ditimbulkan bersama dengan momen yang sedang kualami. Ada saat dimana aku hanyalah seorang hamba yang tak pernah bisa melangkah jauh tanpa ridho rabbku. Aku haruslah mengikuti setiap aturan yang ada. KU harus mengikuti aturan main dunia yang semakin tak menentu kemana arahnya. Ku harus siap dijatuhkan kapanpun waktunya. Dan disinilah aku sekarang. Masih tertunduk terpaku berusaha berdiri berkali kali namun tak menemui perpindahan sama sekali. Tak menemui adanya perbedaan jarak . Tak menemui arti dari sebuah perbedaan. Disinilah aku sekarang yang masih berkutat dengan masa lalu yang tak bisa dibilang indah juga tak bisa dibilang sempurna. Yang masih merintih menahan sakit untuk bekas luka yang ditimbulkan oleh sisa sisa masa lalu. Apa yang sedang terjadi padaku? Memori segala kenangan kehilangan memutar dikepalaku,tak bisa kuenyahkan begitu saja. Kesendiran,kesepian serta keterpurukan kembali melanda. Hingga kau hadir lagi sebagai sosok baru dan mencoba merubah segalanya. Bolehkah kusebut itu,”Harapan Baru?” bolehkah?
                Ya,tuan kau datang tanpa beban. Kau masuk kedalam ruang yang dulunya telah dihancurkan dengan begitu parah. Kau masuk kedalam ruang yang didalamnya aku masih takut akan terjadi lagi seperti dahulu. Traumakah aku? Mungkin saja. Tuan,kau tunjukkan aku segala hal yang kau sebut dengan duniamu. Kau berikan tanganmu untuk membantuku yang sedang duduk sendiri ,kau bantu aku bangkit dari rasa sakit yang sudah kupendam satu tahun lamanya. Hanya saja ku takut,aku tak bisa memberikan apa apa kepadamu karena keterbatasanku atas kewajibanku sebagai hamba untuk rabbku. Ku tak bisa menjanjikan apa apa selain mendoakanmu disetiap akhir dari sujudku. Tidakkah itu lebih penting dari setiap kata yang harus kukatakan kepadamu? Bukankah yang diam diam itu jauh lebih indah daripada yang berterus terang? Dengar tuan,kehadiranmu memang istimewa. Tapi tetap saja ku tak bisa melakukan apa apa. Ku hanya bisa mendoakanmu untuk setiap langkah yang kau pilih. Atau bahkan jika kau harus tak dibersamakan denganku,ku bisa apa tuan? Tidakkah takdirNYA jauh lebih baik daripada kita? Ku hanya bisa berikhtiar mendoakanmu,selanjutnya? Biarkan tuhan yang memilihkan jalan kemana kamu dan aku akan melangkah. Akupun tak tau apa yang kau rasakan sekarang. Sekedar singgahkah? Atau menetap? Ku serahkan semuanya hanya kepada rabbku.

                Kehadiranmu membuatku mengerti art perpindahan yang dibalut dengan rasa bahagia akibat dari HARAPAN BARU. Aku bahkan tak mengerti apa apa saja yang sudah kau lakukan untuk itu? Padahal hanya hal hal  sederhana tapi rasanya kau sudah memberikan GAYA yang cukup besar hingga membuat perpindahan terjadi. Tapi tetaplah ingat tuan,bukan ku menyembunyikan apapun bukan ku ingin menyakitimu hanya saja aku masih takut. Seandainya saja ku bisa ceritakan semuanya. Seandainya saja kau bisa mengerti. Seandainya saja perpindahan yang kau buat bukan perpindahan yang tak berarah. Seandainya saja perpindahan itu bertujuan.  Ah sudahah apa yang sedang kupikirkan? Aku tak bisa berharap apa apa dari perpindahan yang kau berikan. Aku tak bisa berharap apa apa bahkan dari yang kusebut HARAPAN BARU. Tapi  aku percaya setiap perpindahan kecil terjadi atas seizinNYA. Juga bersama nya dihadirkan setiap INCI HARAPAN BARU YANG POSITIF. INSHAALLAH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar